Menurut riwayat Imam Bukhari, Nabi Idris as adalah kakeknya bapak Nabi Nuh as. Beliaulah yang mula-mula pandai dalam tulis menulis dengan kalam, membaca dan kepada beliau oleh Allah diturunkan 30 shahifah (lembaran kitab) yang berisi petunjuk dari Allah untuk disampaikan kepada umatnya keturunan Qobil yang durhaka kepada Allah.
Nabi Idris as juga seorang nabi yang banyak menerima bermacam-macam ilmu pengetahuan, seperti yang ada dipelajari orang zaman sekarang, bahkan nabi Idris lebih pandai dari itu dan Allah yang mengajarkan kepandaian itu kepada beliau. Beliau juga orang yang pertama kali pandai merancak kuda, ilmu bintang, berhitung, memerangi orang yang durhaka kepada petunjuk Allah. Maka itu kepandaian manusia tentang berhitung, ilmu bintang, ilmu perang, dan sebagainya, bukanlah berasal dari orang-orang barat, tetapi dari orang Islam.
Nama Idris berasal dari kata "Darasa" yang artinya belajar. Memang nabi Idris banyak mempelajari kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada nabi Adam dan nabi Syits. Beliau juga orang yang mula-mula pandai memotong kain dan menjahitnya untuk dijadikan pakaian yang sebelumnya manusia pada masa itu masih menggunakan kulit hewan sebagai pakaian. Walaupun nabi Idris as disibukkan oleh kepentingan sehari-hari, tetapi tidak pernah lupa untuk beribadah kepada Allah. Beliau juga diberikan sebuah anugerah berupa kekuatan yang hebat dan tabiat gagah berani, maka kepadanya diberikan gelar "Asadul Usud" yang artinya singa diatas segala singa.
Derajat yang tinggi diberikan Allah kepada nabi Idris sebagai seorang yang sabar dan bertakwa kepada Allah Swt.
Pada zaman nabi Idris as, budi pekerti manusia sangat rendah, kesenang melakukan perbuatan yang tidak senonoh, zalim. Kehidupan manusia saat itu selalu resah tidak tenang dan selalu bermusuhan serta berbuat kerusakan. Karena itulah Allah mengutus nabi Idris sebagai nabi dan rasul, agar memberikan bimbingan dengan sebaik-baiknya dengan jalan wahyu yang diberikan kepadanya oleh Allah swt. Menurut sebagian ulama ahli tafsir mengatakan, bahwa ketika terbuka bagi Idris untuk berkenalan dengan para malaikat, tiba-tiba mempunyai keinginan untuk melihat alam gaib, yaitu naik kelangit, maka dikabulkan oleh Allah.
Bersambung....