Semangat


Saya melihat Indonesia bukan hanya hari ini saja. Tapi jauh lagi lebih ke depan.  Indonesia yang butuh kepositifan dari siapa pun stakeholder-nya. Indonesia yang butuh semangat dari semua penduduk negerinya. Dan terlebih lagi, Indonesia butuh doa dari semuanya.

Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) pada Rabu, 9 Juli 2014, adalah ikhtiar kita dan ibadah kita. Bukan Tuhan bagi kita. Sebagai ikhtiar dan ibadah, insya Allah masing-masing akan diganjar oleh Allah SWT sesuai dengan niatan masing-masing. Dan saya memilih untuk percaya bahwa semuanya punya niatan lillahi ta'ala dan harapan serta doa yang baik buat negeri Indonesia ini.

Mari lanjutkan perjalanan menata dan membangun negeri tercinta ini. Masing-masing individu negeri, kembali kepada posisinya masing-masing, dan kembali melanjutkan pengabdiannya yang terbaik buat bangsa dan negara.

Saya banyak melihat dan mendengar, orang-orang yang kemudian berterima kasih sebab tidak terpilih. Dan sebaliknya, menyesal sebab terpilih. Menyesal yang kadang jadi berkepanjangan. Tentu pembaca tahu apa yang dimaksud.

Dan saya pun banyak melihat dan mendengar, banyak orang yang memanfaatkan sebaik-baiknya setiap kesempatan yang diberikan Allah SWT saat diberikan kesempatan untuk berkuasa.

Pada saat yang sama, saya pun tidak sedikit melihat dan mendengar, banyak juga orang-orang yang besar, tetap melanjutkan perjuangan dan pengabdiannya, yang terbaik, untuk bangsa dan negaranya. Meskipun tidak terpilih masuk di pemerintahan.

Ya, sebab siapa pun ia, di mana pun ia, sebagai apa pun dirinya, Allah dan Indonesia memanggil untuk memberikan kontribusi terbaik dari apa yang bisa dilakukannya.

Tidak ada yang punya peran lebih baik dan lebih berharga. Semuanya sama jika niatnya sama. Selebihnya, biarlah Allah SWT yang melihat dan menilai. Dan biarlah pula bumi pertiwi yang merasakannya.

Senantiasa diri ini berdoa. Untuk semua. Tetap untuk semua. Dengan doa yang disesuaikan dengan apa yang diharapkan dan dibutuhkan. Kepada yang terpilih nanti, negeri ini bukan miliknya dan bukan milik siapa yang mendukungnya. Doa teriring untuknya. Kepada yang tidak terpilih, pun doa terpanjat. Doa terbaik. Kepada seluruh rakyat, pun saya pilih berdoa dan mendoakan.

Allah tidak akan pernah salah dalam memutuskan, berkehendak, dan berbuat. Pastilah semua yang terbaik, untuk Indonesia, untuk semua rakyatnya, semua umat manusia, bahkan untuk alam semesta dan segala isinya yang saling kait mengait.

(sumber:Republika, edisi Kamis, 10 Juli 2014 Hal. 1 Oleh Ustaz Yusuf Mansur)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Semangat

  • Jika Dai Minta TarifDi balik kicauan merdu burung di kesejukan pagi, Arifin seperti biasa meleseh bersama ikhwah. Ditemani menu sarapan nasi uduk, seorang ustaz membuka pembicaraan santai s ...
  • Watak Dinul IslamSebagai penganut agama Islam, sudah selayaknya sikap dan perbuatan kita dalam keseharian kita mencerminkan watak atau tabiat kita sebagai Muslim. Itu karena dinul Islam ...
  • Kiat Menjaga HatiRasulullah SAW bersaksi dalam tubuh setiap orang terdapat organ yang keberadaannya sangat berpengaruh terhadap organ lainnya, yaitu hati (kalbu). Jika hatinya baik, baik ...
  • Metode JagungIngat waktu kecil? Ngelepek burung dara? Sebenarnya ada yang lebih efektif dan dapatnya banyak. Pakai jagung. Dalam urusan tangkap burung, biar burung itu di angkasa, su ...
  • Hubungan AntarsaudaraPolemik dan keributan yang terjadi sebenarnya bisa melalaikan kita. Keributan membuat kita lengah. Misalnya ada keributan yang terjadi di antara saudara. Keributan itu b ...