Qashashul Anbiya


Istilah qashashul anbiya merujuk pada kisah para nabi dan rasul. Tatabu' al-akhbar, kabar yang diikuti kabar. Insya Allah hikmah edisi kali ini akan mengunjungi situs hidup dan sirah para nabi dan rasul. 

Kata nabi berasal dari kata naba yang salah satu artinya adalah "dari tempat yang tinggi". Karena itu, orang yang "di tempat tinggi" semestinya punya penglihatan ke tempat yang jauh (memperhitungkan dan menebak masa depan) yang disebut nubuwwah. Nabi adalah seorang laki-laki yang diberi wahyu oleh Allah, tetapi tidak punya kewajiban untuk menyampaikannya kepada umat tertentu.

Sementara, kata "rasul" berasal dari kata risala yang berarti penyampaian. Karena itu, para rasul, setelah lebih dulu diangkat sebagai nabi, bertugas menyampaikan wahyu dengan kewajiban atas suatu umat atau wilayah tertentu. Jadi, rasul adalah seorang laki-laki yang mendapat wahyu dari Allah dengan suatu syari'at dan ia diperintahkan untuk menyampaikannya dan mengamalkannya. 

Dalam hadis riwayat Imam at-Turmudzi disebutkan bahwa jumlah nabi ada 124 ribu orang, sedangkan jumlah Rasul ada 312 orang. 

Dari Abi Zar ra bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi, "(Jumlah para nabi itu) adalah seratus dua puluh empat ribu (124 ribu) nabi." "Lalu berapa jumlah Rasul di antara mereka?" Beliau menjawab, "Tiga ratus dua belas (312)" [Hadis Riwayat At-Turmuzy].

Alquran menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam AS. Nabi sekaligus rasul terakhir ialah Muhammad SAW yang ditugaskan untuk menyampaikan risalah Islam dan peraturan penting kepada manusia di zamannya hingga hari kiamat. Isa AS yang lahir dari gadis Maryam binti Imran juga merupakan seorang nabi dan rasul.

Selain ke-25 nabi sekaligus rasul, ada juga nabi lainnya seperti dalam kisah Khidir bersama Musa yang tertulis dalam Surah Al-Kahf ayat 66 - 82. Terdapat juga kisah Uzayr dan Syamuil. 

Juga nabi-nabi yang tertulis di hadis dan Alquran, seperti Yusya' bin Nun, Zulqarnain, Iys, dan Syits. Sedangkan orang suci yang masih menjadi perdebatan sebagai seorang Nabi atau hanya wali adalah Luqman al-Hakim dalam Surah Luqman.

Para nabi dan rasul adalah manusia-manusia terbaik pilihan Allah SWT. Mereka Allah pilih sebagai penyambung antara Allah dan para hamba-Nya di muka bumi ini. Para nabi dan rasul ini juga memiliki keistimewaan tertentu.

Yang perlu kita ingat adalah, setiap Allah memuliakan para nabi dan rasul berarti kewajiban bersyariat mereka lebih banyak atau lebih besar dari manusia biasa. Demikianlah adanya, ketika kemuliaan bertambah, maka tugas dan kewajiban bersyariat semakin besar. Sebagai contoh, seorang laki-laki secara umum tidak sama dengan wanita, maka kewajiban bersyariat untuk laki-laki lebih besar dibanding wanita (baca QS An Nisa: 34). Wallahu a'lam. 


(sumber:Republika, edisi Jumat, 21 November 2014 Hal. 25 Oleh Ustaz Abi Makki)

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Qashashul Anbiya