Tujuh Kalimat Mustajab
Semua orang mendambakan kebahagiaan. Akan tetapi, memaknai sebuah kebahagiaan bisa berbeda antara satu dan yang lainnya. Bagi kaum materialis, bahagia adalah jika sudah terpenuhinya segala kebutuhan fisik. Hanya, kebutuhan fisik tidak akan pernah ada batasannya.
Dalam agama Islam, kebahagiaan (as-sa'adah) adalah selerasnya keinginan hamba dengan taufik Allah SWT. Kebahagiaan ini akan terasa tidak hanya ketika masih hidup di dunia, tetapi juga akan terus berlanjut hingga kehidupan di akhirat kelak.
Ada tujuh kalimat yang sangat mulia di sisi Allah beserta para malaikat, sekaligus menempatkan orang yang istiqamah mengamalkannya, mendapatkan ampunan Allah SWT. Inilah sebenarnya kebahagiaan yang hakiki yang dicari setiap hamba Allah SWT.
Pertama, membaca basmalah (bismillah) ketika akan memulai segala sesuatu. Dengan membaca basmalah, berarti seorang hamba menyertakan permohonan keberkahan dan limpahan rahmat Allah dalam pekerjaannya. Kedua, membaca hamdalah (alhamdulillah) ketika selesai mengerjakan sesuatu.
Hamdalah adalah kalimat pujian seorang hamba atas kemudahan dan kemurahan Allah yang menyertai pekerjaannya.
Ketiga, membaca istighfar (astaghfirullah) jika terucap kata yang tidak patut. Perkataan kotor, nista, dan mengandung unsur nifak merupakan hal yang tercela, karenanya Islam sangat mengecam perilaku ini. Demikian juga tindakan-tindakan yang menyalahi norma agama. Maka sepatutnya bagi pelakunya untuk memohon ampunan Allah SWT. Keempat, mengucapkan "insya Allah" ketika ingin berbuat sesuatu. Rasulullah Muhammad SAW pernah diingatkan oleh Allah agar mengucapkan kalimat tersebut jika menjanjikan sesuatu. Ini terkait dengan janji Beliau untuk menjawab pertanyaan yang diajukan kaum Quraisy.
Kelima, mengucapkan "la haula wala quwwata illa billahil `aliyyil adzim" jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan harapannya. Kalimat ini sekaligus menegaskan kemahakuasaan Allah dan menunjukkan kelemahan hamba di hadapan-Nya. Keenam, mengucapkan "inna lillahi wa inna ilaihi roji'un" jika sedang tertipa musibah. Kalimat yang dikenal dengan sebutan istirja' ini menunjukkan sikap tawakal sang hamba. Dan tawakal merupakan salah satu sifat yang diperintahkan dalam Islam.
Ketujuh, membaca "La Ilaha Illallahu, Muhammadar Rasulullah" sepanjang hari, petang dan malam. Kalimat persaksian ini merupakan akar sekaligus password bagi setiap kaum Muslimin. Dengan kalimat ini seorang hamba bisa langsung mengikatkan ruhaninya dengan Sang Pencipta segala sesuatu. Kalimat yang jika dibaca di akhir hayat seseorang akan menjadi penjamin surga sekaligus pembuka pintu surga di akhirat kelak. Wallahu a'lam bishawab.
(sumber:Republika edisi Rabu, 22 April 2015 Hal. 25 Oleh H A Khotimi Bahri)
Tags :
hikmah
Related : Tujuh Kalimat Mustajab
Ulama yang FakirHari ini, tentu tak ada orang yang mau hidup dalam kefakiran. Tapi, itu tidak berlaku bagi para ulama terdahulu. Lihatlah sikap seorang ulama besar Islam bernama Al-Qadh ...
Marah dan RamahMarah merupakan sikap yang tak baik bagi setiap manusia. Jika seseorang memiliki sikap marah maka sering kali ia dapat stigma negatif sebagai pemarah. Perlu dipahami bah ...
Pemimpin TerbaikNabi Muhammad SAW bersabda, "Sebaik-baik pemimpin ialah yang kalian cintai, dan ia cinta kepada kalian, dan kalian mendoakan mereka dan mereka pun mendoakan kalian." (HR ...
Rahasia KematianSetiap manusia yang hidup di dunia hakikatnya sedang menjauhi alam dunia dan menuju akhirat. Kedua alam ini dipisahkan dengan kematian. Dan, manusia itu adalah kumpulan ...
Batasi Nikmat DuniaDunia hanya tempat persinggahan singkat umat manusia sebelum menuju alam kubur dan menunggu hari pengadilan. Di alam kubur, kita akan tahu tempat yang akan diberikan kep ...