Ramadhan adalah satu-satunya bulan dalam tahun Hijriyah yang memiliki berkah yang sangat banyak. Karena banyaknya disebut Ramadhan superberkah.
Dalam salah satu hadis Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya telah datang kepada kamu suatu bulan yang agung lagi mahaberkah, bulan yang ada padanya malam yang lebih baik daripada seribu bulan, bulan yang telah diwajibkan Tuhan mempuasakannya dan beribadah pada malamnya suatu amal bakti. Siapa yang mengerjakan amalan sunah padanya diberikan pahala amalan fardhu. Siapa yang mengerjakan amalan fardhu diberikan pahala tujuh puluh amalan fardhu." (HR Ibnu Khazimah).
Hadis ini mengisyaratkan, pertama Ramadhan bulan yang penuh berkah, penuh rahmat, dan penuh keistimewaan karenanya Ramadhan mengandung banyak keutamaan, tinggal bagaimana kita menyikapinya. Umat Islam hendaknya mengisi waktu pada Ramadhan dengan banyak beramal saleh, baik ibadah khas maupun ibadah 'aam.
Kedua, Ramadhan memiliki satu malam yang disebut lailatul qadar, sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah al-Qadr, "Sesungguhnya Aku telah turunkan Alquran pada malam kemuliaan, dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan."
Siapa yang pada malam itu melakukan amalan saleh, baik shalat wajib, shalat sunat, membaca Alquran, atau kalimat thayyibah maupun amal kebajikan lainnya, maka amalannya dinilai sebagai amalan seribu bulan. Walaupun secara kuantitatif mendapat lipatan pahala yang banyak, kita perlu juga menjaga kualitas amalan dan keikhlasan.
Ketiga, selama puasa Ramadhan, amal saleh yang hukumnya sunah dihargai Allah SWT sebagai amalan fardhu. Sedangkan, beramal saleh yang hukumnya fardhu dihargai Allah SWT dengan 70 kali kebajikan.
Puasa Ramadhan sungguh memberikan nilai tambah bagi setiap umat Islam yang mengamalkannya, baik dalam kaitannya dengan amalan fardhu maupun amalan. Karena itu, marilah kita berlomba-lomba dalam memperbanyak amal kebaikan dan meniadakan perbuatan jelek.
Berkah shaum Ramadhan lainnya adalah pahala bagi yang memberi makanan untuk berbuka puasa Ramadhan. "Barang siapa memberi makan kepada orang yang berbuka puasa maka dia memperoleh pahalanya, dan pahala bagi yang (menerima makanan) berpuasa tidak dikurangi sedikit pun (HR Tirmidzi).
Karena itulah, mari kita bersegera menyiapkan dan memberi segala makanan dan minuman untuk orang yang berbuka puasa. Kita dapat meniru kebiasaan di masjid-masjid besar maupun kecil di seluruh Indonesia atau secara optimal kita dapat mencontoh di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Sungguh membahagiakan bagi yang berpuasa dan yang menyediakan sesuatu untuk berbuka. Akhirnya, semoga kita dalam puasa Ramadhan ini dapat mengisinya dengan amal kebaikan secara optimal dan ikut menyukseskan pilpres dengan menentukan pilihan sesuai hati nurani yang tebersihkan sehingga bisa menjadi amal kita untuk kejayaan Indonesia ke depan.
(Sumber: Republika edisi : Kamis, 03 Juli 2014 Hal. 01 Oleh Prof H Rochmat Wahab)