Sebagai penganut agama Islam, sudah selayaknya sikap dan perbuatan kita dalam keseharian kita mencerminkan watak atau tabiat kita sebagai Muslim. Itu karena dinul Islam memiliki watak khas yang sejatinya tecermin dari kepribadian pemeluknya.
Bila kita mampu mengetahui, memahami, dan merealisasikan tabiat dari agama Islam yang kita peluk maka kita akan menjadi pribadi Muslim sejati yang akan membuat hidup kita terarah dan selalu menepati jalan yang dikehendaki Allah SWT dan Rasul-Nya.
Di antara watak dari agama Islam yang harus kita ketahui, pahami, dan kita realisasikan, antara lain, pertama, keikhlasan dan sesuai dengan fitrah. Watak agama Islam ini membentuk setiap Muslim memiliki pribadi yang mukhlis dan hanif (lurus). Di dalam Alquran surat az-Zumar (39) ayat 2, "Sesungguhnya, Kami menurunkan kepadamu Kitab (Alquran) dengan (membawa) kebenaran. Maka, sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya."
Kedua, penuh dengan nilai-nilai dan konsepsi. Watak dari agama Islam ini akan membentuk kita menjadi pribadi yang bermutu dan bermanhaj. "Dan, sesungguhnya Alquran itu dalam induk Al Kitab (Lauhul mahfuz) di sisi Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan amat banyak mengandung hikmah. (QS Az-Zukhruf [43] : 4).
Ketiga, hukum dan akhlak atau moral. Watak ini membentuk diri kita menjadi pribadi Muslim yang berakhlak mulia dan bijaksana. "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah) karena (membela) orang-orang yang khianat." (QS an-Nisa [4] : 105).
Keempat, kebersihan dan kesucian. "Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu bershalat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan, Allah menyukai orang-orang yang bersih. (QS at-Taubah [9] : 108).
Kelima, ilmu dan amal. Watak ini membentuk Muslim menjadi pribadi berilmu dan aktif bekerja.
"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan sedangkan kamu melupakan diri (kewajiban)-mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka, tidakkah kamu berpikir? (QS al-Baqarah [2]: 44).
Keenam, harakah dan minhaj. Watak agama ini akan membentuk pribadi Muslim yang mutaharik (aktif bergerak) dan minhaji (berpedoman). Allah SWT berfirman, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya, Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS an-Nahl [6] : 125).
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan taufik kepada kita untuk mampu memiliki kepribadian sesuai dengan watak dinul Islam yang kita anut sehingga kita menjadi pribadi yang Islami.
(sumber:Republika edisi Jumat, 17 April 2015 Hal. 25 Oleh Moch Hisyam)